Senin, 05 Mei 2014

Perbedaan Karakteristik fosil Thanatocoenosis dan bioceonosis

Definisi
BIOCOENOSIS: Biocoenosis berasal dari kata bios yang artinya hidup dan koinos yang berarti kumpulan sehingga Biocoenosis dapat diartikan sebagai kumpulan organisme yang hidup, tumbuh dan berkembang biak dalam suatu tempat/lingkungan pengendapan yang sama/biotope. fosil-fosil yang termendap kan di tempat dimana mereka hidup, atau bisanya disebut degan natural fosil.

THANATOCOENOSIS: Thanatocoenosis berasal dari kata thanatos yang artinya mati dan koinos yang berarti kumpulan sehingga Thanatocoenosis adalah organisme mati/fosil yang dapat berasal dari satu atau beberapa biotape dan tertransport setelah mati ke dalam suatu lingkungan pengendapan, di mana sisa-sisa organisme tersebut secara keseluruhan atau sebagian merupakan pembentuk sedimen yang bersangkutan. fosil-fosil yang telah diditransport sebelum terendapkan pada sutau lapisan batuan.

Berdasarkan definisi diatas dan emgnacu pada studi mikrofosil khusunya foraminifera kita daapt mengaitkan contoh masing-masing fosil diatas dari cara hidup foraminifera sendiri, kita ketahui bahwa foraminfera mempunyai jenis yang berbeda berdasarkan cara hidupnya, yaitu :


Foraminifera Bentik
Foraminifera bentik hidup di lapisan sedimen hingga kedalaman beberapa puluh sentimeter, sedangkan Foraminifera planktonik hidup didaerah perairan. Foraminifera planktonik tersebar luas di laut-laut terbuka dengan kedalam air lebih dari 10 meter.Sehingga keterkaitannya dengan jenis fosilnya adalah dapat dikatakan sebagai biocoenosis fosil atau fosil yagn hidup dan mati pada suatu lingkungan yang sama.


Foraminifera Planktonik

Foraminifera planktonik jumlah genusnya sedikit, tetapi jumlah spesiesnya banyak. Plankton pada umumnya hidup mengambang di permukaan laut dan fosil plankton ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah geologi, keterkaitannya dengan jenis fosil diatas yaitu foraminifera dapat disebut sebagai thanatacoenosis fosil karena ia akan diendapakan setelah tertransportasi.

Berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh jenis fosil tersebut jelas memiliki perbedaan, perbedaan itu dapat terlihat dari ciri fosil tersebut. berikut adalah Beberapa contoh perbedaan tersebut ,mengacu pada mikrofosil foraminifera planktonik dan bentonik diantara lain sebagai berikut :

Fosil Biocoenosis
Contoh dari fosil biocoenosis adalah foraminfera bentos yaitu, Miniacina miniacea, secara karakteristik terlihat jelas perbedaan dari fosil biocoenosis dengan thanatocoenosis, karena dari cara hidupnya mereka membutuhkan bentuk tubuh dan juga bagian tubuh yang berbeda. untuk contoh foraminifera bentos diatas yang hidupnya menambat, diperlukan bentukan seperti kaki untuk melekatkan diri pada tempat ia hidup dan juga terlihat ia tak perlu cangkang yang tebal sebab ia tidak perlu untuk menghindari mangsa yang biasa mengancam pada foraminfera palnktonik.

Fosil biocoenosis,
atau fosil yang terendapkan pada daerah dimana ia hidup dissini kita hubungkan dengan fosil foraminifera bentonik biasanya digunakan sebagai :

  1. Menentukan umur relative batuan sedimen menggunakan biozonasi foraminifera bentos besar. 
  2. Menentukan lingkungan pengendapan batuan sedimen. 
  3. Menentukan paleoklimatologi atau iklim di masa lampau. 

Fosil Thanatocoenosis
Contoh foraminifera yang akan menjadi tahnatocoenosis fosil adalah foraminifera planktonik yang mana pada gambar yaitu Globigerinoides subquadratus , Tentang ciri dan karakteristik yang ditunjukkan terdapat perbedaan dengan foraminifera bentos yang hidup secara menambat, foraminifera planktonik tidak perlu bagian tubuh yang digunakan untuk menambat pada dasar. foraminifera planktonik juga memiliki cangkang yang trochospiral dan juga cangkang dari test hyaline, betuk testnya rata-rata membulat.

Secara pemanfaatan juga memiliki perbedaann antara fosil biocoenosis dan thanatocoenosis terkait dengan mikrofosil foraminifera, berikut adalah perbedaannya :

Fosil Thanatacoenosis, atau
fosil fosil yang mengalami transportasi sebelum ia terendapakna disini kita hubungkan dengan fosil foraminifera plankton biasanya banyak digunakan untuk keperluan :
  1. Sebagai Indikator Lingkungan pengendapan 
  2. Sebagai indikator suhu . 







0 komentar:

Posting Komentar

 
;