Pada kristal
ada beberapa proses atau tahapan dalam pembentukan kristal. Proses yang di
alami oleh suatu kristal akan mempengaruhi sifat-sifat dari kristal tersebut.
Proses ini juga bergantung pada bahan dasar serta kondisi lingkungan tempat
dimana kristal tersebut terbentuk.
Berikut ini
adalah fase-fase pembentukan kristal yang umumnya terjadi pada pembentukan kristal :
a. Fase cair ke padat : kristalisasi suatu
lelehan atau cairan sering terjadi pada skala luas dibawah kondisi alam maupun
industri. Pada fase ini cairan atau lelehan dasar pembentuk kristal akan
membeku atau memadat dan membentuk kristal. Biasanya dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan.
b. Fase gas ke padat (sublimasi) : kristal
dibentuk langsung dari uap tanpa melalui fase cair. Bentuk kristal biasanya
berukuran kecil dan kadang-kadang berbentuk rangka (skeletal form). Pada fase
ini, kristal yang terbentuk adalah hasil sublimasi gas-gas yang memadat karena
perubahan lingkungan. Umumnya gas-gas tersebut adalah hasil dari aktifitas
vulkanis atau dari gunung api dan membeku karena perubahan temperature.
c. Fase padat ke padat : proses ini dapat
terjadi pada agregat kristal dibawah pengaruh tekanan dan temperatur
(deformasi). Yang berubah adalah struktur kristalnya, sedangkan susunan unsur
kimia tetap (rekristalisasi). Fase ini hanya mengubah kristal yang sudah
terbentuk sebelumnya karena terkena tekanan dan temperatur yang berubah secara
signifikan. Sehingga kristal tersebut akan berubah bentuk dan unsur-unsur
fisiknya. Namun, komposisi dan unsur kimianya tidak berubah karena tidak adanya
faktor lain yang terlibat kecuali tekanan dan temperatur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar