Rabu, 15 Januari 2014

Pengenalan Peta Topografi

Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi. 

Sebuah peta topografi adalah representasi grafis secara rinci dan akurat mengenai keadaan alam di suatu daratan. Penulis lain mendefinisikan peta topografi dengan membandingkan mereka dengan jenis lain dari peta, mereka dibedakan dari skala kecil "peta sorografi" yang mencakup daerah besar, "peta planimetric" yang tidak menunjukkan elevasi, dan "peta tematik" yang terfokus pada topik tertentu 

Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan. 


Bagian-bagian Peta Topografi 
Peta topografi menggambarkan secara proyeksi dari sebagian fisik bumi, sehingga dengan peta ini bisa diperkirakan bentuk permukaan bumi. Bentuk relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk Garis-Garis Kontur. 

Gambar 1. Peta Topografi

Dalam menggunakan peta topografi harus diperhatikan kelengkapan petanya, 
yaitu: 
  • Judul Peta: adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah atau identitas lain yang menonjol. 
  • Keterangan Pembuatan: merupakan informasi mengenai pembuatan dan instansi pembuat. Dicantumkan di bagian kiri bawah dari peta. 
  • Nomor Peta (Indeks Peta): adalah angka yang menunjukkan nomor peta. Dicantumkan di bagian kanan atas. 
  • Pembagian Lembar Peta adalah penjelasan nomor-nomor peta lain yang tergambar di sekitar peta yang digunakan, bertujuan untuk memudahkan penggolongan peta bila memerlukan interpretas i suatu daerah yang lebih luas. 
  • Sistem Koordinat adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat. 

Macam koordinat adalah: 

a) Koordinat Geografis 
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (BB dan BT), yang berpotongan dengan garis lintang (LU dan LS) atau koordinat yang penyebutannya menggunakan garis lintang dan bujur. Koordinatnya menggunakan derajat, menit dan detik. Misal Co 120° 32′ 12″
BT 5° 17′ 14″ LS. 

b) Koordinat Grid 
Perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinal (y) pada koordinat grid. Kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak (meter), sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan. 

c) Koordinat Lokal 
Untuk memudahkan membaca koordinat pada peta yang tidak ada gridnya, dapat dibuat garis-garis faring seperti grid pada peta. 

Skala bilangan dari sistem koordinat geografis dan grid terletak pada tepi peta. Kedua sistern koordinat ini adalah sistem yang berlaku secara internasional. Namun dalam pembacaan sering membingungkan, karenanya pembacaan koordinat dibuat sederhana atau tidak dibaca seluruhnya. 

Skala Peta 
Adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horisontal sebenarnya di medan atau lapangan. Rumus jarak datar dipeta dapat di tuliskan 

JARAK DI PETA x SKALA = JARAK DI MEDAN 
Penulisan skala peta biasanya ditulis dengan angka non garis (grafis). 
Misalnya Skala 1:25.000, berarti 1 cm di peta sama dengan 25 m di medan yang sebenarnya. 

Orientasi Arah Utara 
Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan sebelum menggunakan peta dan kompas, karena tiga arah utara tersebut tidak berada pada satu garis. 

Tiga arah utara tersebut adalah: 
  • Utara Sebenarnya (True North/US/TN) diberi simbol * (bintang), yaitu utara yang melalui Kutub Utara di Selatan Bumi. 
  • Utara Peta (Grid Nortb/UP/GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajar dengan garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta. 
  • Utara Magnetis (Magnetic North/UM) diberi simbol T (anak pariah separuh), yaitu Utara yang ditunjukkan oleh jarum kompas. Utara magnetis selalu mengalami perubahan tiap tahunnya (ke Barat atau ke Timur) dikarenakan oleh pengaruh rotasi bumi. Hanya ada di medan. 
Karena ketiga arah utara tersebut tidak berada pada satu garis, maka akan terjadi penyimpangan-penyimpangan sudut, antara lain: 
  • Penyimpangan sudut antara US – UP balk ke Barat maupun ke Timur, disebut Ikhtilaf Peta (IP) atau Konvergensi Merimion. Yang menjadi patokan adalah Utara Sebenarnya (US). 
  • Penyimpangan sudut antara US – UM balk ke Barat maupun ke Timur, disebut Ikhtilaf Magnetis (IM) atau deklinasi. yang menjadi patokan adalah l Utara sebenarnya ((IS). 
  • Penyirnpangan sudut antara UP – UM balk ke Barat maupun ke Timur, disebut Ikhtilaf Utara Peta-Utara Magnetis atau Deviasi. Yang menjadi patokan adalah Utara Peta 71′). Dengan diagram sudut digambarkan 
                  US UP UM TRUE NORTH MAGNETIS NORTH 

Garis Kontur atau Garis Ketinggian
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25m, artinya garis kontur ini menghubung kantitik-titik yang mempunyai ketinggian sama +25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.

Bentuk bentuk lembah dan pegunungan dalam kontur Jalan menuju puncak umumnya berada di atas punggung (lihat garis titik-titik sedangkan disisinya terdapat lembah umumnya berisi sungai (lihat garis gelap). 

Sifat-sifat garis kontur, yaitu :
  • Garis kontur merupakan kurva tertutup sejajar yang tidak akan memotong satu sama lain dan tidak akan bercabang. 
  • Garis kontur yang di dalam selalu lebih tinggi dari yang di luar.
  • Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama 
  • Indek kontur dinyatakan dengan garis tebal. 
  • Semakin rapat jarak antara garis kontur, berarti semakin terjal Jika garis kontur bergerigi (seperti sisir) maka kemiringannya hampir atau sama dengan 90°. 
  • Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi terpisah satu sama lain. Pelana yang terdapat diantara dua gunung besar dinamakan PASS. 
  • Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi. 
  • Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan punggungan gunung. 
  • Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “V” menandakan suatu lembah/jurang.

Titik Triangulasi 
Selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat dengan pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi Titik Triangulasi adalah suatu titik atau benda yang merupakan pilar atau tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut. 

Macam-macam titik triangulasi: 
  • Titik Primer, I’. 14 , titik ketinggian gol.l, No. 14, tinggi 3120 mdpl. 3120 
  • Titik Sekunder, S.45 , titik ketinggian gol.II, No.45, tinggi 2340 rndpl. 2340 
  • Titik Tersier, 7: 15 , titik ketinggian gol. III No. 15, tinggi 975 mdpl . 975 
  • Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol. IV, No.20, tinggi 875 mdpl. 875
  • Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara, No.23, tinggi 670 mdpl. 670
  • Titik Kedaster, K.131 , titik ketinggian Kedaster, No. l 31, tg 1202 mdpl. 7202 
  • Titik Kedaster Kuarter, K.Q 1212, titik ketinggian Kedaster Kuarter, No. 1212, tinggi 1993 mdpl. 1993 
Legenda Peta 
Adalah informasi tambahan untuk memudahkan interpretasi peta, berupa unsur yang dibuat oleh manusia maupun oleh alam. Legenda peta yang penting untuk dipahami antara lain: 
  • Titik ketinggian 
  • Jalan setapak 
  • Garis batas wilayah 
  • Jalan raya 
  • Pemukiman 
  • Air 
  • Kuburan

0 komentar:

Posting Komentar

 
;