Batuan
beku merupakan produk akhir dari magma, yang merupakan suatu massa larutan
silikat panas, kaya akan elemen-elemen volatil, dan terbentuk jauh di bawah
permukaan bumi melalui reaksi panas (fusion) dari massa padatan. Bagian
dari pelarutan pada bagian tengah lapisan kerak bumi (hasil dari magma primer),
biasanya mempunyai komposisi basaltik, dan muncul di permukaan bumi melalui
proses erupsi membentuk batuan volkanik atau ekstrusif, atau melalui
pen-injeksian pada perlapisan atau rekahan-rekahan dalam kerak bumi pada kedalaman
yang bervariasi membentuk batuan hipabissal (hypabyssal rocks).
Magma-magma lain yang berasal dari larutan basaltik yang melalui proses
differensiasi kadang-kadang juga muncul ke permukaan bumi.
Mineral-mineral yang pertamakali mulai mengkristal dari basalt
(pada temperatur 11000C – 12000C) membentuk mineral
spinels (kromit) & sulfida, mineral-mineral jarang, serta logam-logam
berharga (spt platinum), yang sering dikenal sebagai mineral-mineral aksesoris
yang terbentuk dalam jumlah yang sedikit pada tipe batuan tersebut.
Kadang-kadang pada temperatur terendah (pada range temperatur pembentukan),
mengkristal silikat yang kaya akan besi & magnesium (olivin), sodium &
kalsium (piroksen), serta kadang-kadang juga mengandung potasium & air (mika
dan amfibol). Seri (reaksi-reaksi) pembentukan mineral pada batuan beku
(basaltis) dipelajari oleh N.L. Bowen, dan urutannya dikenal dengan Deret
(Series) Reaksi Bowen seperti yang terlihat pada Gambar 1 dan 2.
Gambar 1. Deret (Series) Reaksi
Bowen
Gambar 2. Deret reaksi Bowen,
yang memperlihatkan sekuen kristalisasi
dari larutan
magma
Pada
deret ini dapat dipresentasikan dua urutan pararel, yaitu :
- Seri
kontinious, dimana tipe plagioklas berupa feldspar (mineral-mineral felsik)
yang terbentuk setelah kristalisasi, dan dengan proses yang berkesinambungan
dengan turunnya temperatur terbentuk komposisi yang kaya akan kalsium (anortit)
s/d komposisi yang kaya akan sodium (albit).
- Seri
diskontinious, dimana mineral-mineral besi dan magnesium terbentuk pada awal
kristalisasi dari larutan dan terendapkan dengan sempurna membentuk
mineral-mineral baru dengan suatu sekuen reaksi yaitu : Olivine
hypersthene augit hornblende biotit
Berdasarkan letak dan bentuknya,
batuan beku dapat digambarkan seperti yang terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Sketsa pembentukan,
letak, dan bentuk batuan beku
Batuan
beku juga dapat dikelompokkan berdasarkan perbedaan susunan kimianya, yaitu :
- Batuan beku asam, dengan kandungan
SiO2 > 55% (granit, monzonit).
- Batuan beku sedang, dengan kandungan
SiO2 50-55% (granodiorit, diorit, andesit).
- Batuan beku basa, dengan kandungan
SiO2 < 50% (basalt, gabro).
- Batuan beku sangat basa (ultra
basa), tidak mengandung SiO2, tetapi mengandung banyak plagioklas
dan ortoklas (peridotit, hazburgit).
0 komentar:
Posting Komentar