Fosil bisa terdapat di lingkungan darat dan laut. Keberadaan fosil di darat biasanya terdapat di:
- Dalam lapisan es, contohnya fosil Mammuthus (sejenis gajah purba) yang ditemukan utuh di Siberia.
- Dalam lapisan Loss (gurun). Angin membawa material pasir gurun sehingga menutupi organisme yang telah mati dan menghindarkannya dari pembusukan.
- Dalam getah (damar), contohnya fosil serangga yang terbungkus getahnya.
- Sekitar lingkungan gunungapi, dimana abu gunungapi dapat menutupi organisme.
Fosil di lingkungan air lebih banyak ditemukan, seperti di lingkungan air tawar, air payau dan air laut.
- Lingkungan air tawar bisa mengandung banyak fosil, namun tidak sebanyak yang ditemukan di lingkungan air laut. Fosil bisa terdapat di lingkungan danau (fosil ikan) atau di lingkungan rawa yang banyak terdapat fosil batubara. Hal ini dikarenakan kondisi lingkungan rawa yang sama sekali tidak mengandung zat asam, yang menyebabkan tidak terdapatnya hewan tetapi didominasi oleh tumbuhan.
- Lingkungan air payau, lingkungan ini kurang baik untuk proses pemfosilan karena sedimen yang terdapat di daerah ini berbutir kasar sehingga tidak dapat menutup organisme seutuhnya yang menyebabkan organisme tersebut mudah untuk terbusukkan.
- Lingkungan air laut, di lingkungan ini sedimen organik merupakan batuan yang mengandung banyak fosil, seperti pada batugamping.
0 komentar:
Posting Komentar